PENGERTIAN KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan
berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari
kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama
kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus Dagang'.
Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti,
meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna
ekonomi) itu akan dijual.
Wirausaha
adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem
ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar pendorong perubahan,
inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita akan datang dari para
wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil reasiko
dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.[1]
Kewirausahaan
yang dibahasaindonesiakan berkewirausahaan sampai saat ini belum ada
definisi yang telah disepakati bersama diantara para ahli. Hal ini dapat
disimak dari adanya perbedaan beberapa definisi antara satu ahli dengan
ahli lainnya.
Menurut
John J.Kao berkewirausahaan adalah: usaha untuk menciptakan nilai
melalui pengenalan kesempatan bisnis, menejemen pengambilan resiko yang
tepat, dan melalui keterampilan komunikasi untuk memobilisasi seseorang,
manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain yang
diperlukan untuk lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya
terlaksana dengan baik.
Menurut
Robert D.Hisrich, Berkewirausahaan adalah proses dinamis atau
penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang
berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan
komitmen karir atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa
produk dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai
tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan
penerimaan dan penempatan kebutuhan, keterampilan dan sumber-sumber
daya.
Pengertian
kewirausahaan menurut intruksi presiden RI No.4 tahun 1995;
“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca mencari,
menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yangh lebih
baik dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Jadi,
dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa berkewirausahaan
adalah hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan penciptaan
kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauannya sendiri
dan mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan kemampuan sendiri.[2]
Banyak orang yang memberi pengertian entrepreneurdan entrepreneurship, di antaranya sebagai berikut:
1. Ada yang mengartikan sebagai orang yang menanggung risiko.
2. Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal.
3. Ada yang mengartikan sebagai orang yang menciptakan barang baru.
4. Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan.
Dengan
demikian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan
wirausaha itu? Agar lebih jelas dan ada pegangan, di bawah ini diuraikan
beberapa pengertian kewirausahaan dan wirausaha, sebagai berikut:
1. Kewirausahaan
adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan
hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
2. Kewirausahaan
adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi
kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya
yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
3. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
4. Kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu
dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa,
kepuasan, dan kebebasan pribadi.
5. Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang Gerakan Nasional.
Memasyarakatkan
dan membudayakan Kewirausahaan kewirausahaan adalah semangat, sikap,
perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan
yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan yang dimaksud dengan
wirausaha adalah sebagai berikut:
1. Wirausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsanya.
2. Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.
3. Wirausaha
adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk
organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
4. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain.
5. Pandangan
menurut seorang businessman, wirausaha adalah ancaman, pesaing baru
atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen, atau seorang yang
bisa diajak kerja sama.
6. Pandangan
menurut seorang pemodal, wirausaha adalah seorang yang menciptakan
kesejahteraan buat orang lain yang menemukan cara-cara baru untuk
menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja
yang disenangi oleh masyarakat.
7. Pandangan
menurut seorang ekonom, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok
orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal,
dan skill untuk tujuan berproduksi.
8. Pandangan
menurut seorang psychologis, wirausaha adalah seorang yang memiliki
dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka
mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar
kekuasaan orang lain.
Penjelasan
materi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa wirausaha itu
adalah orangorang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam
memastikan kesuksesan.
Siapa
saja yang dapat digolongkan menjadi wirausaha itu? Menurut J.A.
Schiunpeter; yang dapat digolongkan sebagai seorang wirausaha adalah
seorang inovator, sebagai individu yang mempunyai kenalurian untuk
melihat benda materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar
mempunyai semangat, kemampuan, dan pikiran untuk menaklukan cara
berpikir lamban dan malas.
Pada
zaman sekarang banyak para pemuda yang tertarik dan melirik profesi
bisnis yang cukup menjanjikan masa depan yang cerah. Para remaja pada
umumnya menyatakan sangat menyenangi kegiatan wirausaha dalam dunia
bisnis.
Untuk
mengantisipasi pekerjaan bisnis, mereka harus mempersiapkan bekal
berupa sikap mental dan menguasai beberapa keterampilan misalnya tata
boga, tata busana, pemasaran, mengetik, komputer, internet, akuntansi,
elektronika, rancang bangun, otomotif, perlistrikan, pertukangan,
perbengkelan, dan sebagainya. Semakin banyak keterampilan yang diperoleh
dan dikuasai para pemuda, semakin banyak pula peluang untuk menjadi
wirausahawan.
Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri seorang wirausaha, di antaranya sebagai berikut:
1. Wiraizsaha adalah seorang pencipta perusahaan.
2. Wirausaha
adalah seorang yang selalu melihat perbedaan, baik antar orang maupun
antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan kesulitan.
3. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap segala kemampuan hidup.
B. Manfaat Kewirausahaan
Dari
beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil,
atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan
lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu
perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha
sebaiknya mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau
menengah.
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Memberi
peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri memiliki usaha
sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi pebisnis untuk
mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba memenangkan hidup mereka
dan memungkinkan mereka untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk
mewujudkan cita-citanya.
2. Memberi peluang melakukan perubahan
Semakin
banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat menagkap
peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut mereka sangat
penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana yang sehat dan
layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk melestarikan sumber
daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk
mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah
ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih
baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak
orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali
membosanka, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu
tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak
perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya
sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat
untuk menyatakan aktualisasidiri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal
yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka
sendiri. Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan
kepada mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau
hobinya sendiri.
4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
Walaupun
pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi wirausahawan,
keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi yang penting untuk
mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak ingin menjadi kaya
raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang menjadi
berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang terkaya
(Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama. Menurut
hasil penelitian, Thomas stanley dan William Danko, pemilik perusahaan
sendiri mencapai 2/3dari jutawan Amerika serika. “Orang-orang yang
bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi
jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain (karyawan
perusahaan lain).
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
Pengusaha
atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga masyarakat yang
paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis berdasarkan
kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha kecil.Pemilik
menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari pelanggan yang
telah dilayani dengan setia selam bertahun-tahun. Peran penting yang
dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan setempat serta kesadaran
bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan
ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan
Hal
yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan kecil
adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja. Kebanyakan
kewierausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis tertententu,
sebab mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut. Mereka
menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan mereka dan
mereka senang bahwa mereka melakukannya. Wirausahawan harus mengikutu
nasihat Harvey McKey. Menurut McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa harus bekerja sehari pun dalam hidup anda”
Hal ini yang menjadi penghargaan terbesar bagi pebisnis/wirausahawan
bukan tujuannya, melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya.
Dengn
beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas bahwa menjadi
usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang tidak mungkin diperoleh
jika seseorang menjadi karyawan atau menjadi orang gajian atau menjadi
pekerja bagi para pemilik perusahaan.[3]
C. Fungsi Wirausaha
Pada
dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan sebagainya.
Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan zaman yang
menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif. Pengangguran yang
semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat manusia
berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa
kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah pengangguran.
Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:
a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h. Mencari dan menciptakan cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
j. Memasarkan
barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat
memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.
2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
c. Menjaga
lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat mauoun merusak
lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.[4]
D. Prinsip Kewirausahaan
Prinsip-Prinsip
kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau keluar dari Rasa
takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana kita harus
bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup ini
terutama peluang untuk mendirikan usaha.Seorang wirausahawan tidak
mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani
mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini
justru adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita
buat.Pendidikan disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha
yang akan kita dirikan tapi hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar
dalam membangung usaha tapi keberanian kita lah yang dapat menjadi
prinsip dasar dalam membangun usaha.
Disamping
itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk berfikir
optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena dengan
begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan
menciptakan usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga disamping itu
kita harus berfikir alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita
menciptakan suatu Ide dan strategy dari dan atas usaha yang akan kita
lakukan untuk usaha kita.
Primsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:
1. Harus optimis
2. Ambisius
3. Dapat membaca peluang pasar
4. Sabar
5. Jangan putus asa
6. Jangan takut gagal
7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda
Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum. Ada tujuh prinsip yang diberikan, diantaranya:
1. Passion (semangat)
2. Independent (mandiri)
3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)
4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)
5. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
6. Persistent (pantang menyerah)
7. High ethical standard (berdasar standar etika)
Jadi, apabila kedua pendapat tersebut digabungkan ada 12 prinsip dalam berwirausaha yaitu:
1. Jangan takut gagal.
Banyak
yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan dengan impian
seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori mengenai berbagai gaya
berenang sudah bertumpuk,sudah dikuasai dengan baik dan
literatur-literatur sudah lengkap, tidak ada gunanya kalau tidak di
ikuti menyebur ke dalam air (praktek berenanga) demikian halnya untuk
berusaha, tidak ada gunanaya berteori kalau tidak terjun langsung,
sehingga mengalami (berpengalaman), dan sekalilagi jangan takut gagal
sebab kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda.
2. Penuh semangat
Hal
yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau perwirausahaan
bukanlah tujuannya melainkan lebih kepada proses dan perjalanannya.
3. Kreativ dan Inovativ.
Kreativitas
dan Inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang wirausaha
tidak boleh berhenti dalam berkreativitan dan berinovasi dalam segala
hal.
4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.
Resiko
selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindra dari
resiko yang satu, tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun yang harus
diperhitungkan adalah perhitugkan deangan baik-baik sebelum memutuskan
sesuatu, terutama yang tingkat resikonya tinggi.
5. Sabar, ulet dan tekun.
Prinsip
lain yang tidak kalah penting dalam berusa adalah kesabaran dan
keytekunan. Saban dan tekun meskipun harus menghadapi berbagai bentuk
permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan diremehkan oleh orang lain.
6. Harus optimis.
Optimis
adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab kata optimis
nerupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi kesadaran kita sehingga
apapun usaha yang kita lakukan harus penuh optimis bahwa usaha yang kita
laksanakan akan sukses.
7. Abisius.
Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus berambisi, apapun jenis usaha yang akan dilakukannya.
8. Pantang menyerah atau jangan putus asa.
Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan kapanpun waktunya.
9. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.
Prinsip
peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasa radalah prinsip
mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar ditingkat
lokal, regional, maupun internasional. Peluang pasar sekecil apapun
harus di identifikasi dengan baik, sehingga dapat mengambil peluang
pasar tersebut dengan baik.
10. Berbisnis dengan standar etika.
Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang secara baik tentang standar etika yang berlaku secara universal.
11. Mandiri.
Prinsip
kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha. Mandiri dalam
banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat menghindarkan
ketergantungan dari pikak-pikak atau para pemangku kepentingan atas
usaha kita.
12. Jujur.
Menurut
Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan laku dimana-mana. Jadi,
jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluh pemangku
kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus dinomorsatukan
dalam berusaha.
13. Peduli lingkungan.
Seorang
pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan sehingga haruas
turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat usahanya.[5]
Dan
yang terakhir dalam prinsip kewirausahaan adalah membangun Relasi dan
network dengan sesama wirausahawan karena dengan begitu proses
pembelajaran dan pengetahuan akan kewirausahawan kita akan berkembang.
Semakin banyaknya network atau relasi juga akan menciptakan
peluang-peluang kita dalam mengembangkan dan mencapai usaha yang
baik.usaha yang baik dan maju disini bukan berarti rasa puas dan rasa
nyaman yang telah kita dapatkan,karena dengan rasa puas dan nyaman
tersebut justru nantinya akan menurunkan semangat dan optimalisasi dalam
kita meningkatkan usaha kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar